Sabtu, 11 April 2009

KRISIS DAN BISNIS MLM

Dalam bisnis dikenal istilah zero some game. Artinya kalau ada bisnis yang merugi atau bangkrut, maka pada waktu yang sama akan ada jenis bisnis lain atau bisnis baru yang justru diuntungkan.

Ibarat gempa bumi yang diakibatkan oleh bergesernya lempengan atau lapisan di bawah permukaan bumi yang sedang mencari keseimbangan baru, maka setiap krisis, baik keuangan, ekonomi, sosial dan lainnya, sesungguhnya mau menunjukkan bahwa sektor-sektor dimaksud sedang mencari titik keseimbangannya yang baru.

Tepatlah apa yang digambarkan dalam aksara China, kata krisis terdiri dari dua simbol. Simbol di sebelah kiri berarti bahaya (danger), dan simbol di sebelah kanan berarti kesempatan (opportunity).

Para pemain profesional di bisnis MLM tahu bahwa bisnis MLM justru bertumbuh subur saat kondisi ekonomi terganggu. Mereka melihat dan bahkan mengalami sendiri bagaimana pada awal tahun 1990 an, saat terjadi gelombang merjer dan akuisisi, yang disertai penciutan bisnis (down sizing) di Amerika Serikat, atau pada saat krisis moneter 1998 di Indonesia, yang berakibat pada pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai dalam jumlah besar, telah menyebabkan terjadinya gelombang besar-besaran orang yang ingin mengubah nasib hidupnya dengan mencari peluang di bisnis MLM.

Krisis menyebabkan sejumlah besar orang akan mencari kerja sampingan untuk menambah penghasilannya, sementara krisis menyebabkan sebagian besar usaha konvensional menutup pintu dari pegawai baru. Bahkan sangat mungkin perusahaan-perusahaan itu sedang merancang program untuk mengurangi pegawai yang sudah ada.

Pada krisis global tahun 2007/2008 ini, yang dikatakan belum pernah terjadi sebelumnya, kita dapat memproyeksikan akan banyak perusahaan di Indonesia yang mem-PHK pegawainya secara besar-besaran. Besar kemungkinan pegawai yang masih dipertahankan akan menerima gaji atau tunjangan-tnjangan yang telah dikurangi. Hal ini akan meningkatkan jumlah orang yang menganggur atau berkurang kesejahteraannya. Kondisi ini akan memperbesar jumlah orang yang akan memulai bisnis dari rumah maupun yang mencari tambahan income dari bisnis sampingan.

Menurut Chris Kosman, dalam tulisannya di Internet yang berjudul ”MLM and the Current Financial Problems,” jumlah orang yang masuk ke bisnis MLM ini bukanlah dari kelompok orang-orang yang baru saja kehilangan pekerjaan, karena mereka akan fokus untuk mencari pekerjaan pengganti, tetapi justru dari orang-orang yang masih dipertahankan oleh perusahaan-perusahaan yang menciutkan usahanya itu. Orang-orang ini akan dilanda oleh dua masalah. Pertama, gaji dan atau tunjangannya mungkin telah atau akan dikurangi, sehingga mereka harus mencari income tambahan. Kedua, mereka dicekam oleh ketakutan bahwa apabila perusahaan masih harus mem-PHK pegawai lagi, mungkin saat itu adalah giliran mereka yang akan di-PHK.

Secara naluri orang-orang ini akan belajar, bahwa sangatlah berbahaya untuk memercayakan masa depan dan kehidupannya kepada pihak lain atau kepada satu sumber income saja. Apalagi dengan Internet mereka dapat membangun jaringan downline dengan waktu yang relatif tidak mengganggu jam kerja mereka.

Tetapi, khusus untuk Indonesia sangat mungkin orang-orang yang telah kehilangan pekerjaan pun akan berduyun-duyun masuk ke industi MLM. Mereka biasanya hanya dibekali beberapa bulan gaji saja, yang akan cepat habis apabila tidak segera diikuti oleh adanya sumber penghasilan yang baru. Selain itu tidak mudah untuk dengan cepat menemukan pekerjaan pengganti, karena hampir semua jenis usaha di luar bisnis MLM juga mengalami kesukaran dan mengurangi jumlah pegawai. Mereka dapat menjalankan bisnis MLM secara paruh waktu, dan sisa waktu lain untuk mencari pekerjaan. Kegiatan mencari pekerjaan pada saat ini tidak membutuhkan waktu yang banyak karena dapat dilakukan secara online melalui Internet.

Orang-orang yang sukses menjadi kaya di bisnis MLM umumnya adalah orang yang menyadari bahwa diri mereka berada dalam sebuah krisis dan tidak melihat pilihan lain. Akibatnya mereka melakukan aktivitas penjualan maupun perekrutan secara mati-matian.

Apabila kesempatan kerja di sektor formal masih tertutup, maka peluang mendapatkan income di bisnis MLM selalu ada dan terbuka bagi siapa saja. Pada krisis 2008/2009, industri MLM akan menjadi salah satu pilihan sumber income yang baik, kalau tidak mau dikatakan sebagai satu-satunya pilihan yang terbaik, karena MLM memiliki karakteristik seperti berikut:
- Modal awal yang relatif rendah.
- Bisa dijalankan secara paruh waktu oleh oerang masih memiliki penghasilan dari pekerjaan utama. Namun apabila Anda punya waktu dan bisa menjalankan MLM secara penuh waktu, maka sebaiknya Anda bekerja secara ekstra keras untuk bisa menjadi kaya.
- Bisa langsung dimulai, bahkan ada yang bisa memberikan hasil dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, sepanjang Anda menekuninya secara serius. Tetapi harus juga mewaspadai adanya metode cepat kaya, yaitu money game, yang bukan saja tidak akan bertahan lama dan juga melanggar regulasi mengenai MLM yang berlaku.
- Sistem yang terbukti berhasil (tentunya apabila Anda menerapkannya dengan benar).
- Punya potensi untuk menjadikan Anda hidup sehat dan sejahtera.

Saya mengundang Anda untuk bergabung web replikasi MLMoxy saya di http://www.MLMoxy.com dan Formula Bisnis di web url afiliasi saya di http://www.FormulaBisnis.com/?id=oxy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar